Rekan2 sekalian yg memiliki profesi di bidang telekomunikasi satelit tentu tidak asing dg istilah pointing atau tracking. ya benar sekali ini adalah suatu kegiatan mencari sinyal satelit atau juga bisa di sebut decode. proses pointing ini kita hanya tinggal konfigurasi frekuensi receive, datarate, FEC dan modulasinya. setelah yakin semua konfigurasinya benar maka kita segera tracking sinyal satelit dg menggeser antena kekanan, kekiri,, keatas,, kebawah,, kanan lg,, kiri lagi,, hehe :D jika sudah sudah dpt sinyal(receive) kita tinggal memaksimalkan receive kita. Tapi kemarin ada kejadian menarik tentang pointing ini. jadi begini
seorang teknisi pergi ke timika ingin melakukan instalasi vsat menggunakan satelit APT5. setelah sampai lokasi tau sendiri kan dia langsung mendirikan antena, konfigurasi modem lalu pointing deh. disinilah faktor pengalaman diperlukan semakin berpengalaman maka semakin cepat pula proses pointing ini. kalo menurut saya teknisi ini lumayan berpengalaman setidaknya dia sudah lebih dari setahun bergelut di bidang ini. satu jam dia tracking kok blm receive, ok coba ganti peralatan, pikirnya. dia ganti ODU, ternyata ada perubahan di sisi AGC levelnya tapi masih belum receive jg. ehm coba ganti LNA(Low Noise Amplifier), sekali lg ide wajar keluar. oh kenaapa masih belum receive padahal AGC(Adjustmen Gain Level) sudah -20 harusnya sudah receive dari tadi.
tanpa pantang menyerah dia coba membuat solusi, "LoopBack IF, trus LoopBack RF" next plan nya. Loopback IF done, receive very well. Loopback RF done, receive bagus. kembalikan ke posisi receive semula eh kok ga receive2 yah. wah apa yg salah nih, salah lokasi ato salah orang nih :)). setelah di cek satu2 ternyata ga ada masalah, trus apanya dong kok ga mau receive.
setelah di crosscheck sama ahlinya di ketahui bahwa mode receivenya belum benar yakni pake v.35 sebenarnya tidak salah memakai mode itu tapi karena data rate untuk decodenya 3MHz jadi mode itu kurang pas. maka harus diganti ke mode LVDS (Low Voltage Diferential Serial).
jadi bagi rekan2 yg ingin pointing terus ga dapet2 maka boleh juga cara di atas di pake. kalo data rate nya besar coba juga ganti mode nya ke LVDS. sekian dan terimakasih.
seorang teknisi pergi ke timika ingin melakukan instalasi vsat menggunakan satelit APT5. setelah sampai lokasi tau sendiri kan dia langsung mendirikan antena, konfigurasi modem lalu pointing deh. disinilah faktor pengalaman diperlukan semakin berpengalaman maka semakin cepat pula proses pointing ini. kalo menurut saya teknisi ini lumayan berpengalaman setidaknya dia sudah lebih dari setahun bergelut di bidang ini. satu jam dia tracking kok blm receive, ok coba ganti peralatan, pikirnya. dia ganti ODU, ternyata ada perubahan di sisi AGC levelnya tapi masih belum receive jg. ehm coba ganti LNA(Low Noise Amplifier), sekali lg ide wajar keluar. oh kenaapa masih belum receive padahal AGC(Adjustmen Gain Level) sudah -20 harusnya sudah receive dari tadi.
tanpa pantang menyerah dia coba membuat solusi, "LoopBack IF, trus LoopBack RF" next plan nya. Loopback IF done, receive very well. Loopback RF done, receive bagus. kembalikan ke posisi receive semula eh kok ga receive2 yah. wah apa yg salah nih, salah lokasi ato salah orang nih :)). setelah di cek satu2 ternyata ga ada masalah, trus apanya dong kok ga mau receive.
setelah di crosscheck sama ahlinya di ketahui bahwa mode receivenya belum benar yakni pake v.35 sebenarnya tidak salah memakai mode itu tapi karena data rate untuk decodenya 3MHz jadi mode itu kurang pas. maka harus diganti ke mode LVDS (Low Voltage Diferential Serial).
jadi bagi rekan2 yg ingin pointing terus ga dapet2 maka boleh juga cara di atas di pake. kalo data rate nya besar coba juga ganti mode nya ke LVDS. sekian dan terimakasih.
Keren euy posting'y... Mampirlah k rumah kami sejenak gusnandiku.blogspot.com
BalasHapus